Bercita-cita setinggi bintang....

Jika hamba dikurnia semangat yang besar, maka dia akan berjalan di atas jalan keutamaan dan akan menaiki tangga darjat yang tinggi.

Dan itu adalah salah satu daripada ciri islam. Semangat adalah pusat penggerak yang membentuk keperibadian dan yang mengawasi organ-organ tubuh. Semangat adalah bahan bakar jiwa dan kekuatan yang berkobar-kobar yang akan menggerakkan pemiliknya untuk melompat cukup tinggi, dan memburu nilai-nilai kemuliaan. Semangat yang besar akan mendatangkan dengan izin Allah –kebaikan yang tidak terhingga kerana dengan begitu anda boleh naik pada tangga kesempurnaan , urat nadi anda dialiri darah kesatria, dan anda terdorong ke wilayah ilmu dan amal. Semua orang melihat anda berdiri di semua pintu kemuliaan dan tangan anda selalu terhulur untuk hal-hal penting. Anda selalu terlibat dalam perburuan bersama mereka yang juga memburu nilai-nilai keutamaan, tidak pernah puas dengan tingkatan yang rendah, tidak pernah berhenti meski telah sampai batas dan tidak pernah puas dengan yang sedikit. Dengan menghiasi diri dengan semangat yang besar maka semua cita-cita dan perbuatan-perbuatan yang tidak berharga akan tersingkir dengan sendirinya. Dengannya pula, pohon yang menghasilkan kehinaan dan kerendahan, akan tercabut dengan sendirinya. Seorang yang memiliki semangat yang besar dan jiwa yang tegar, tidak pernah gentar menghadapi keadaan yang bagaimanapun. Sedangkan orang yang kehilangan semangat akan mudah gentar, dan dengan hujah yang lemah saja mulutnya sudah terkunci.

Tetapi jangan salah, jangan mencampuradukkan antara semangat yang besar dengan kesombongan. Kedua-duanya tidak sama, seperti langit yang mengandungi hujan dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan. Semangat yang besar adalah mahkota di dalam hati seorang yang merdeka selalu berusaha untuk mencapai kesucian dan menjadi lebih baik. Dengan semangat yang besar orang akan menyesali setiap kesempatannya yang hilang untuk berbuat baik. Dia selalu rindu dan haus untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran.

Semangat yang menyala-nyala adalah hiasan para pewaris Nabi, sedangkan kesombongan adalah virus yang menjangkiti para penguasa yang keji.

Dengan semangat yang besar orang akan terdorong ke darjat yang lebih tinggi, sedangkan kesombongan akan menjatuhkannya ke jurang kehinaan. Wahai penuntut ilmu, tanamkan semangat besar itu di dalam diri anda, dan jangan berpaling darinya. Islam telah mengisyaratkannya dalam masalah-masalah fiqhiyyah yang sering anda temukan dalam hidup sehari-hari yang maksudnya mengingatkan agar anda memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Misalnya, tayammum itu dibolehkan bagi seseorang yang sedang kesulitan mendapatkan air dan tidak diharuskan membeli air untuk wudhu’. Sebenarnya masalah seperti itu harus difahami sebagai anugerah yang dapat diperoleh dari semangat yang menyala-nyala itu.

(Dipetik dari Jangan bersedih, Setelah Kesulitan Pasti Ada Kemudahan, MS 438)